Perempuan yang moody atau sedang mudah marah sering menerima komentar, "Ih, lagi PMS, ya?" Kini, penelitian baru menunjukkan, PMS alias pre-menstrual syndrom bukan satu-satunya penyebab orang mudah marah dan menyalahkan orang lain. Cari tahu penyebabnya, jangan-jangan ia kekurangan tidur semalam.
Ketika orang mengantuk, mereka cenderung akan berpikir mengapa suatu peristiwa terjadi di luar kehendaknya, dan menebak-nebak bagaimana situasi bisa menjadi lebih baik. Begitulah kesimpulan para peneliti dari University of Arkansas at Little Rock. Mereka juga akan menyalahkan orang lain, dan ingin membalas dendam, tergantung bagaimana situasinya memengaruhi diri mereka.
Rasa terganggu, moody, dan mengeluh adalah efek samping dari kurang tidur yang sudah diriset dengan baik. Namun, inilah studi pertama yang mengeksplorasi bagaimana sebenarnya orang berpikir ketika mereka mengantuk. Demikian menurut peneliti utama, David Mastin, yang juga profesor bidang psikologi di universitas tersebut.
"Kita harus menyadari bahwa kekurangan tidur itu membuat kita lemah," katanya. "Mengantuk menyebabkan orang mengalami kecelakaan, dan membuat penilaian yang buruk. Apakah Anda ingin penyelia Anda membuat penilaian tentang Anda ketika mereka sedang mengantuk?"
Mereka mungkin akan menyalahkan Anda mengapa penjualan bulan lalu menurun tajam. Karenanya, mereka akan berusaha membalas dendam, misalnya dengan tidak memberikan Anda kenaikan gaji.
Efek dari mengantuk juga bisa memengaruhi hubungan Anda dan pasangan, atau bagaimana kita memperlakukan orang-orang di kantor.
"Kurang tidur bisa memengaruhi koordinasi motorik kita, dan bisa sama berbahayanya dengan mengemudi dalam keadaan mabuk," ungkap Mastin.
Oleh karenanya, ia ingin memfokuskan penelitian pada pengemudi truk, pilot, dan dokter, yang sedang mengantuk. Bayangkan apa yang terjadi bila mereka mengantuk saat bekerja. Anda tak mau dokter salah mendiagnosis penyakit Anda hanya gara-gara ia kurang tidur, kan?