Mata manusia diciptakan dengan kemampuan mendeteksi warna merah, hijau, biru, dan kuning pada kulit manusia. Warna-warna ini bisa menunjukkan aliran darah manusia yang memiliki tingkat oksidasi atau tidak pada permukaan kulit. Secara tak sadar, manusia juga mendeteksi emosi menggunakan warna-warna yang muncul pada kulit. Seperti ketika seseorang merasa marah atau malu, wajahnya akan menjadi merah.
Sekarang peneliti telah membuat sebuah kacamata, bernama O2Amps, yang bisa memperkuat penampakan aliran darah yang membuat kulit berubah warna.
"Mata kita telah memiliki kemampuan optimal untuk melihat perubahan spektral dari warna kulit," kata Mark Changizi, seorang antropolog. "Namun ternyata kita bisa membuatnya lebih baik dengan menyingkirkan bagian yang tidak penting dari spektrum yang kita rasakan pada kulit. Kacamata ini bisa memperkuat sinyal dan tanda perubahan warna pada kulit."
Saat ini Changizi telah membuat tiga versi O2Amps yang akan dijual ke pasaran secara luas pada tahun 2013.
Setiap versi O2Amps memiliki filter warna yang berbeda. Kacamata "Vein Finders" meningkatkan penampakan warna merah pada darah yang mengandung oksigen dengan meningkatkan kontras pada warna hijau, darah yang tidak mengandung oksigen. Ini bisa membantu para perawat untuk menemukan nadi pasien.
Sementara itu, "Hemo Finder" meningkatkan perbedaan warna antara biru pada kulit di mana darah dikumpulkan dan wilayah kekuningan yang menandakan kehabisan darah. Changizi berencana menggunakan kacamata ini untuk membantu dalam bidang kesehatan, terutama bagi para personil gawat darurat.
O2Amps versi ketiga bernama "health monitors" akan meningkatkan penglihatan pemakai dengan warna kontras antara hijau, merah, kuning, dan biru. Kacamata ini bisa membantu para dokter untuk melakukan diagnosa terhadap penyakit pasien. Namun kacamata ini juga memungkinkan penggunanya untuk mendeteksi kesehatan serta emosi seseorang.
"Jika Anda marah, Anda akan mendapatkan warna merah. Jika Anda menunjukkan kelemahan, darah Anda akan kekurangan oksigen dan kulit Anda terlihat lebih hijau," jelas Changizi. "Kuning diasosiasikan dengan ketakutan karena darah Anda akan tertarik dan mengalir ke semua organ. Ketika Anda tenang, kulit Anda akan terlihat lebih biru, kebalikan dari kuning. Isyarat menggunakan warna ini lebih bisa diandalkan daripada isyarat wajah."
Namun, jangan terlalu berharap kacamata ini akan segera beredar di pasaran, karena hingga saat ini tim peneliti masih berunding dengan beberapa perusahaan, selain perusahaan di bidang medis untuk bisa memasarkan kacamata pendeteksi emosi ini ke pasar secepatnya.